Pariwisata Indonesia – Melemahnya industri pariwisata Indonesia akibat virus corona yang terjadi di berbagai negara juga terjadi di Indonesia. Beberapa destinasi wisata seperti Bali, Yogyakarta, Lombok termasuk Jawa Barat mengalami penurunan pengunjung yang cukup drastis.
Bali adalah salah satu destinasi yang paling terkena dampaknya. Wisatawan mancanegara adalah sumber pemasukan nomor satu dari Pulau Dewata tersebut. Terlebih, wisatawan dari Cina adalah penyumbang terbanyaknya.
Pada bulan Februari 2020, sebanyak 392.824 wisatawan datang ke Bali menurut Kantor Imigrasi Bali dan angka ini turun sebesar 33% sejak bulan Januari akibat virus corona. Jumlah wisatawan China ke Bali pun berkurang drastis.
Tahun 2019 lalu, sekitar 2 juta wisatawan China mengunjungi Bali sedangkan pada bulan Februari hanya ada sekitar 4 ribu wisatawan. Diperkirakan Bali akan sulit untuk mencapai target melebihi 2 juta pengunjung di tahun 2020 ini.
Dampak Ekonomi di Sektor Pariwisata Jawa Barat
Hal serupa juga terjadi di Jawa Barat. Penyebaran virus Corona (COVID-19) ikut berdampak pada sektor ekonomi di Provinsi Jawa Barat, terutama berpengaruh pada penurunan jumlah kunjungan wisatawan.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar mencatat, sejak Jawa Barat menaikkan status penanganan COVID-19 menjadi siaga satu. Jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Barat menurun sampai angka 5 persen. Kawasan metropolitan dinilai mendominasi okupansi penurunan itu.
“Ya (ada penurunan). Kurang lebih dari okupansi 5 persen. Ada penurunan terutama di kawasan metropolitan Bandung, kemudian juga ada di Bekasi dan Karawang,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik saat ditemui di Mason Pine, Padalarang, Jawa Barat, Rabu (11/3).
Agar jumlah wisatawan tidak terus menurun, Pemprov Jabar merancang beberapa strategi demi kestabilan kunjungan. Salah satunya, mendorong pengelola wisata untuk menghadirkan hiburan baru.
“Nah pendekatan kita, strateginya adalah melakukan langkah-langkah bagaimana mendatangkan wisnus (wisatawan nusantara). Kemudian juga membuat beberapa atraksi atau festival yang ada di kabupaten kota. Supaya menggeliatkan keberminatan pengunjung,” tambahnya.
Meski, Pemprov Jabar tetap siaga guna mengantisipasi penyebaran virus Corona yang berasal dari wisatawan dengan cara mengimbau pengelola menyiapkan alat pengukur suhu tubuh.
“Terutama dari Dinkes Daerah harus punya alat pendeteksi suhu tubuh berapa derajat dan sebagainya,” kata Dedi. (sumber : gatra.com).
Indonesia Kehilangan 140 Triliun
Meski baru 3 bulan mewabah di Indonesia, namun dampak Corona begitu terasa dalam pariwisata Indonesia. Kehilangan devisa pun harus direlakan.
“Terkait angka kerugian, devisa dari sektor wisata tahun ini diperkirakan hilang sampai separuhnya dari tahun lalu. Hal ini dikarenakan kunjungan wisman yang juga menurun. Untuk angka kerugian pasti, sedang dihitung,” ujar Agustini Rahayu, Kepala Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kepada detikcom.
Jadi jika tahun lalu devisa dari wisata mencapai Rp 280 triliun maka tahun ini devisa hanya Rp 140 triliun saja.